nyanyian dari CONDET
Written By Edisjoe.NET on Kamis, 11 Juli 2013 | 20.44
..nama condet bagi sebagian warga jakarta tentu sudah tidak asing lagi, lalu siapa sangka sang maestro iwan fals pernah tinggal di daerah ini. ya, musisi iwan fals memang pernah mendiami rumah mungil di jl. H.ali condet jakarta timur. daerah yg terkenal dgn ikon salak nya ini memang cukup rindang untuk wilayah sekelas jakarta, tak heran iwan fals pun tertarik untuk tinggal disini. tapi seiring perkembangan kota besar, lambat laun daerah ini sesak menjadi kawasan hunian. itulah yg mungkin menjadi pertimbangan kenapa sang maestro harus hengkang dari sini menuju leuwinannggung cimanggis depok, tempat dimana ia beserta keluarga ia diami sekarang. ada yg menarik dari rumah nya yg di condet ini, iwan mengaku beberapa kali mendapat teguran dari pak rt setempat karena tembok halaman rumah nya kerap penuh dgn coretan dari penggemar nya yg datang. iwan bukan tidak mengecat nya, tapi berulang kali coretan itu muncul lagi memenuhi seluruh tembok nya. inilah mungkin yg menjadi inspirasi beliau ketika tahun 90an ia mengeluarkan sebuah lagu bertitel CORETAN DINDING di album BELUM ADA JUDUL. condet juga menjadi inspirasinya yang tertuang dalam lagu "CONDET" di album SWAMI yg fenomenal lewat tembang hits nya BENTO. berikut sejarah tentang daerah ini yg saya himpun dari berbagai sumber.>>>>>
Condet adalah sebuah daerah yang terletak di Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur. Sejak beberapa tahun teraskhir wilayah Condet terbagi atas dua kelurahan, yaitu Batuampar dan Balekambang.
Sejarah
Nama Condet berasal dari nama sebuah anak sungai Ciliwung, yaitu Ci Ondet. Ondet, atau ondeh, atau ondeh – ondeh, adalah nama pohon yang nama ilmiahnya Antidesma diandrum Sprg., termasuk famili Antidesmaeae (Fillet, 1888:128), semacam pohon buni, yang buahnya biasa dimakan.
Data tertulis pertama yang menyinggung – nyinggung Condet adalah catatan perjalanan Abraham van Riebeeck, waktu masih menjadi Direktur Jenderal VOC di Batavia (sebelum menjadi Gubernur Jendral). Dalam catatan tersebut, pada tanggal 24 September 1709 Van Riebeck beserta rombongannya berjalan melalui anak sungai Ci Ondet “Over mijin lant Paroeng Combale, Ratudjaja, Depok, Sringsing naar het hooft van de spruijt Tsji Ondet”,..(De Haan 1911: 320).
Keterangan kedua terdapat dalam surat wasiat Pangeran Purbaya dari Banten, yang dibuat sebelum berangkat ke pembuangan di Nagapatman, disahkan oleh Notaris Reguleth tertanggal 25 April 1716. Dalam surat wasiat itu antara lain tertulis, bahwa Pangeran Purbaya menghibahkan beberapa rumah dan sejumlah kerbau di Condet kepada anak – anak dan istrinya yang ditinggalkan (De Haan, 1920:250).
Keterangan ketiga adalah Resolusi pimpinan Kompeni di Batavia tertanggal 8 Juni 1753, yaitu keputusan tentang penjualan tanah di Condet seluas 816 morgen (52.530 ha), seharga 800 ringgit kepada Frederik Willem Freijer. Kemudian kawasan Condet menjadi bagian dari tanah partikelir Tandjoeng Oost, atau Groeneveld (De Haan 1910:51).
Dahulu kala Condet terkenal dengan kebun buah duku dan salak. Namun seiring dengan semakin banyaknya penduduk, kebun-kebun duku dan kebun-kebun salak berubah menjadi pemukiman penduduk.
Pada masa Gubernur Ali Sadikin, Condet juga pernah dijadikan sebagai kawasan cagar budaya masyarakat Betawi. Namun tidak berlanjut, karena seiring dengan semakin banyaknya masyarakat pendatang, proporsi masyarakat Betawi di kawasan ini juga semakin berkurang....................
SYAIR RONGGO WARSITO
JERIT DAN KERINGAT GEMURUH NYA ROLLING STONE...
API REVOLUSI
HARUSKAH PADAM DI GANTIKAN FIGUR YANG TAK PASTI
......
Label:
DIARY
Posting Komentar